Inikah Disruptive Innovation pada Mining & Mineral?

VR in mining, photo credit : BBN Times

Di dalam blog ini, penulis telah membuat serangkaian disruptive innovation , yang terjadi pada berbagai sektor. Ada pada industri migas, kemudian industri media dan tentunya yang paling terlihat pada industri ICT intensive, seperti Start Up, Technology Demonstrator dan perusahaan technology based.

Lantasi bagaimana di sektor industri pertambangan, mining & mineral?, dengan kecenderungan dunia yang mulai beralih kepada sektor energi terbarukan, berbasis sumberdaya berkelanjutan, sustainable resources, tampaknya seolah-olah pertambangan menjadi industri yang sulit menerima disruptive, karena memang  di pertambangan mulai dari upstream sampai downstream sangat capital intensive, high risk dengan expenditure besar.

Dan tidak bisa dipungkiri, bahan-bahan tambang seperti Nickel, Cobalt, Lithium, Cadmium saat ini adalah sebagai base metal untuk battery pada EV (Electric Vehicle) dan penyimpan energi listrik (power bank ).

Seiring pertumbuhan populasi dan permintaan akan sumber daya listrik yang  meningkat, ini bukan pertanyaan apakah penambangan akan ada, tetapi bagaimana penambangan (mining & mineral) itu akan berubah untuk memenuhi permintaan yang meningkat ?

Lanjutkan membaca “Inikah Disruptive Innovation pada Mining & Mineral?”

Apa sistem autonomous drive terbaik pada kendaraan mobil?

Dalam web blog ini, penulis sudah membuat cukup banyak tulisan mengenai era sistem otonom bagi kendaraan (self driving – autonomous car). Mulai dari Google X, dilanjutkan dengan Tesla dengan auto pilotnya. Bahkan pendiri Tesla, Elon Musk mengklaim sistem full autopilot atau level 5 Autonomous bisa diraih tahun 2021 ini.

Ok, tidak apa-apa. Namanya juga pendiri, biliuner Tesla, perusahaan otomotif dengan nilai kapitalisasi pasarnya sudah melebihi the big 5 .Sah-sah saja mengatakan demikian. Musk juga pernah prediksi full autonomous drive di tahun 2018. Itu pun meleset.

Perlu diketahui, sistem autonomous drive bukan hanya Tesla Autopilot saja, perusahaan otomotif lain juga ikut mengembangkan. Hyundai menyebutnya Smart Sense. Toyota memberi nama Safety Sense. Tinggal sekarang melihat, manakah sistem autonomous atau mobil otonom terbaik.

Kriteria terbaik sistem autonomous menurut Consumer Report adalah : Kapabilitas dan Kinerja, Menjaga pengemudi tetap sadar, Kemudahan Penggunaan, Kejelasan ketika Menggunakan, dan Penanganan Pengemudi yang tidak respons. Dari lima kriteria tersebut, disusunlah peringkat tertinggi Sistem.

Tesla kah pemenangnya?

Lanjutkan membaca “Apa sistem autonomous drive terbaik pada kendaraan mobil?”

Bagaimana menilai Asset Maturity dan kapabilitas Asset Management perusahaan?

Ada pertanyaan menarik dari peserta saat memberikan pelatihan mengenai Smart Asset Management dalam bingkai dan Industri 4.0 beberapa waktu lalu.  Pertanyaannya adalah begini: Bagaimana menilai suatu pengelolaan / manajemen Asset dan apa saja yang mesti diperbaiki agar bisa mencapai model Smart Asset Management.

Sebuah pertanyaan menarik. Tentunya setelah mengetahu karakteristik model apa Smart Asset Management, perlu ada model lagi kita sudah di tingkat apa atau mencapai kelas apa dalam hal Manajemen Asset. Nah disinilah pentingnya memiliki standar Smart Asset Capability Maturity Model atau tingkat kematangan Manajemen Asset.

Lanjutkan membaca “Bagaimana menilai Asset Maturity dan kapabilitas Asset Management perusahaan?”

Menuju Smart Asset Management System – apa karakteristiknya

Dalam tulisan terdahulu ketika menangani pengelolaan aset kontraktor migas  dan juga memperhatikan aspek disruptive innovation pada industri migas  telah membawa penulis kepada suatu konsep, yang mungkin merupakan sinergi antara pengelolaan asset dengan penerapan industri 4.0 yaitu smart asset management system.

Pada dasarnya asset suatu organisasi bisa berupa asset fisik yang meliputi : kantor, peralatan mesin produksi / peralatan operasional, lokasi pabrik / pabrik fisik , serta asset non fisik yang berupa :  teknologi, informasi dan data,  merek, reputasi, yang mendukung proses bisnis dan ekspansi bisnis di masa depan.

Lanjutkan membaca “Menuju Smart Asset Management System – apa karakteristiknya”

Superkomputer tercepat di dunia dan Indonesia

Penulis mencoba mengecek data Supercomputer negeri ini di laman Top500. Ternyata, tidak ada satupun komputer dengan kategori super dari Indonesia. Hampir tidak percaya, negara sebesar ini, penduduk 280 juta, ternyata untuk urusan teknologi komputasi tercepat tidak masuk daftar. Jelas, jika ada yang bilang Indonesia tertinggal 20-30 tahun an teknologinya dengan negara maju, maka penulis akan mengamini.

Ini bukan berarti negara kita tidak memiliki supercomputer. Di fasilitas High Performance Computing LIPI, telah ada Supercomputer Mahameru dengan 2864 core processor, 13.552 GB memory dan kapasitas penyimpanan 4 Petabytes atau sekitar 4 juta GB. Tampaknya sangat mengesankan jika dibandingkan komputer PC tercanggih sekalipun. Tapi jika dibandingkan dengan Supercomputer paling buncit dalam daftar Top500, maka itu hanyalah sepersepuluh kekuatannya.  Apalagi jika dibandingkan posisi 5 besar puncak, yang memiliki antara 1.5 juta sampai 12 juta core processor. Ibarat  semut lawan gajah kemampuannya.

Lanjutkan membaca “Superkomputer tercepat di dunia dan Indonesia”

Disruptive Technology Innovation pada TV Industri dan Media

Saat ini kita menyaksikan, begitu cepatnya perubahan dalam tayangan media, pasar TV konvensional maupun video. Pasar TV dan video sangat dinamis dan ditandai oleh sejumlah besar penggerak: digitalisasi media, new TV-media market offering , dan gangguan oleh pemain digital memastikan perubahan yang cepat dalam industri ini. Bahkan bisa dikatakan telah membentuk ekosistem baru dalam media – new media ecosystem.

Adanya PHK stasiun TV dengan segmentasi khusus, Net TV (Agustus 2019) serta telah merebaknya layanan VoD (Video on Demand) oleh para media content aggregator semacam Netflix, Hulu, Amazon TV telah merubah wajah tayangan media TV. Netflix, yang didirkan pada tahun 1997 dengan hanya karyawan 20 orang, telah berkembang dari 33 juta pelanggan di tahun 2013, lima tahun berikutnya telah memiliki pelanggan sekitar 100 juta, dan akan menjadi 3 kali lipatnya di tahun 2020, menurut prediksi para analyst. Kini dianggap sebagai bentuk disruption innovative bagi TV industri konvensional.

Apa saja teknologi yang bisa menjadi penggerak bagi para disruptor bagi TV industry dan media saat ini? Berikut adalah hasil analisis.

Lanjutkan membaca “Disruptive Technology Innovation pada TV Industri dan Media”