Membimbing pekerja “slow learner”

Mungkin banyak diantara kita, terutama level managerial, pimpinan atau eksekutif yang memiliki staff, pekerja atau bawahan termasuk kategori slow learner. Mengidentfikasi dan mengamati mereka tidak sulit. Dalam banyak hal, mereka memang tidak termasuk kategori dalam karyawan terbaik atau karyawan bertalenta ini . Kesulitan dalam belajar , pemahaman yang tidak secepat pekerja lain adalah ciri yang umum.

Karena itulah penulis termasuk tidak suka akan judgement bahwa pekerja nganu, sudah masuk kotak deadwood, karam atau istilah buruk lainnya. Sejauh pekerja masih memiliki integritas, menjunjung nilai-nilai perusahaan, memenuhi skala kecakapan minimal maka sebenarnya peluang untuk meningkatkan dan membimbing potensi pekerja masih sangat besar. Bila anda sebagai pimpinan HR masih suka penetapan model 9 Grid Promotability Matrix atau Sembilan kotak kategori pekerja , penulis anggap sudah ketinggalan. Sangat tidak memahami manusia sebagai insan seutuhnya. Dan bertentangan dengan tagline web blog ini. Rethinking Possibilities, Unleashing Human Potentials.

Lantas bagaimana membimbing pekerja slow learner?

Lanjutkan membaca “Membimbing pekerja “slow learner””

Kanker hilang dengan pikiran positif?

breast-cancer-fibroadenomaDavid Seidier adalah penulis untuk film Raja George  VI yang berjudul The King’s Speech tahun 2010, dimana dalam film dikisahkan sang raja sedang berjuang melawan penyakitnya. Atas penulisan naskah drama biografi tersebut, Seidier diganjar Oscar atau Academy Award. Yang unik dalam film tersebut adalah Seidier juga mengalami  penyakit seperti halnya kisah sang raja. Bedanya adalah Seidier mampu bertahan dan bahkan sembuh total.

Penyakit apa yang dialami Seidier tersebut? Bagaimana dia bisa sembuh? Penyakitnya adalah kanker dan untuk penyembuhan hanya ada satu kata disebutkan oleh Seidier, dan terkesan ajaib , yakni melalui Visualisasi.

Lanjutkan membaca “Kanker hilang dengan pikiran positif?”

Menjemput keberkahan dalam mencari rezeki

berkah-rezekiDalam perjalanan pulang sehabis dari klien, seperti biasa penulis menggunakan transportasi online. Namun setelah tahu besaran biaya yang dikeluarkan dari beberapa provider, ternyata tidak selalu lebih murah. Karena sudah tahu kisaran biaya dari bandara ke rumah, maka menyetop taksi konvensional menjadi pilihan.

Entah mengapa seringkali ketika menjadi penumpang taksi, sang pengemudi taksi adalah orang yang berumur. Dan rasanya tidak enak jika jadi penumpang tidak mengobrol-obrol. Biasanya, orang yang lebih tua punya pengalaman dibandingkan yang masih muda seperti penulis ini..ehem..:-).

Lanjutkan membaca “Menjemput keberkahan dalam mencari rezeki”

Satu kayuh, dua tiga pulau terlampaui..

pohon pisangDalam sesi konsultasi, advisory dengan klien maupun dalam materi pelatihan problem solving, analytical thinking, penulis selalu mengutamakan pencarian akar masalah nyata (real root cause) dimana bila akar masalah nyata itu dibereskan, maka bisa menyelesaikan banyak masalah-masalah lain atau symptom yang muncul. Sayangnya banyak solusi bisa diterapkan dinegeri ini untuk menyelesaikan akar masalah, tapi tidak diterapkan. Ini adalah buah dari ketidakmampuan pemimpin mencari akar masalah. Wajar, karena penerapan sistem demokrasi melahirkan pemimpin yang incompetence dalam mengelola negeri.

Ketika ada kisruh mengenai harga daging sapi atau impor sapi yang terlampau tinggi hingga sekarang, isu kesejahteraan dan kemakmuran bagi warga ataupun masalah dengan harga pupuk, seharusnya ada solusi yang bila digerakkan dengan cepat, bisa jadi menyelesaikan 3-4 masalah sekaligus. Bahkan ketika penulis menerima informasi tentang bantuan pemberian kambing beberapa tahun lalu, telah memberkan efek multiplier  cukup baik, terutama bagi warga lokal.

Lanjutkan membaca “Satu kayuh, dua tiga pulau terlampaui..”

Menghisab diri sendiri..

omar“Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab oleh ALLAH SWT kelak. Bersiaplah menghadapi Hari Perhitungan yang amat dahsyat. Sesungguhnya hisab pada Hari Kiamat akan terasa ringan bagi orang yang selalu menghisab dirinya ketika di dunia.” [Umar bin Khattab, RA]

 Apakah detik demi detik telah kita gunakan untuk MENGINGAT SANG MAHA PENCIPTA, ALLAH AZZA WA JALLA..? Lanjutkan membaca “Menghisab diri sendiri..”

Inilah tempat sebenarnya kita bergantung..

Doa IkhtiarDalam perjalanan pulang dari klien setelah konsultasi process engineering, entah mengapa dari dalam hati timbul keinginan makan di warung padang. Padahal waktu itu masih sore, sekitar pukul 17.00, belum tiba makan malam. Memang..yang namanya lapar kalau sudah terasa, ya sebaiknya makan. Sehingga, ada sebagian orang menyarankan untuk menjaga kesehatan tubuh  adalah segera makan apabila muncul rasa lapar. Ada kenikmatan tersendiri bila makan pada saat lapar.

Sambil menengok kanan kiri mencari warung padang sepanjang jalan, rupanya ada warung makan padang bertempat di ruko. Penampakan warung makan padang cocok dengan keinginan. Segera saja menepikan kendaraan dan masuk memesan makanan yang ada.

Lanjutkan membaca “Inilah tempat sebenarnya kita bergantung..”