Mungkin banyak diantara kita, terutama level managerial, pimpinan atau eksekutif yang memiliki staff, pekerja atau bawahan termasuk kategori slow learner. Mengidentfikasi dan mengamati mereka tidak sulit. Dalam banyak hal, mereka memang tidak termasuk kategori dalam karyawan terbaik atau karyawan bertalenta ini . Kesulitan dalam belajar , pemahaman yang tidak secepat pekerja lain adalah ciri yang umum.
Karena itulah penulis termasuk tidak suka akan judgement bahwa pekerja nganu, sudah masuk kotak deadwood, karam atau istilah buruk lainnya. Sejauh pekerja masih memiliki integritas, menjunjung nilai-nilai perusahaan, memenuhi skala kecakapan minimal maka sebenarnya peluang untuk meningkatkan dan membimbing potensi pekerja masih sangat besar. Bila anda sebagai pimpinan HR masih suka penetapan model 9 Grid Promotability Matrix atau Sembilan kotak kategori pekerja , penulis anggap sudah ketinggalan. Sangat tidak memahami manusia sebagai insan seutuhnya. Dan bertentangan dengan tagline web blog ini. Rethinking Possibilities, Unleashing Human Potentials.
Lantas bagaimana membimbing pekerja slow learner?