Proses ritual penilaian kinerja, seolah-olah menjadi persyaratan bagi organisasi dalam menilai karyawan. Minimal biasanya setahun sekali dilakukan. Sayangnya proses tersebut selain sering mengalami kegagalan dalam proses evaluasi seperti dalam tulisan ini, juga acapkali tidak memberikan harapan perbaikan kinerja karyawan. Mengapa bisa demikian?
Tony Schwartz, CEO dari Energy Project dan penulis Be Excellent at Anything, menyebutkan bahwa memang ada masalah dalam pemberian penilaian evaluasi kinerja, terutama jika sang penilai tidak paham. Ketika seseorang memberikan frase “ Apakah anda tidak berkeberatan jika saya berikan feedback?”, maka sebenarnya yang terjadi adalah “Apakah anda tidak keberatan jika saya berikan input negative?”, dimana lebih mengarah kepada kritik negatif kepada individu.
Lanjutkan membaca “Mengapa proses penilaian evaluasi kinerja jarang meningkatkan kinerja?”