Bagaimana cara menjalankan program cost reduction yang efektif dan efisien

cost-savingsAda berbagai macam cara menjalankan program pengurangan biaya atau cost reduction. Ibarat perjalanan, banyak jalan menuju Bandung dari Jakarta. Bisa lewat puncak, bisa lewat toll cipularang, bisa lewat Purwakarta atau dengan naik pesawat. Tentunya semua ada unsur efektifitas dan efisiensinya. Program cost reduction yang paling baik dikaitkan dengan tujuan strategis perusahaan yang hendak diraih.

Program ini sangat relevan ditengah kesulitan  bisnis dan ekonomi tahun 2015. Saat berbincang dan berdiskusi dengan kalangan pengusaha dari berbagai sektor ternyata ada pengaruh dari kebijakan/ aturan pemerintah yang malah menyulitkan dunia usaha. Mulai dari kenaikan BBM, naiknya tarif listrik, melemahnya nilai tukar rupiah dan seterusnya. Jadilah rakyat dan pengusaha berada dalam posisi dilematis, dengan kenaikan biaya yang terus meningkat.

Lanjutkan membaca “Bagaimana cara menjalankan program cost reduction yang efektif dan efisien”

Bagaimana cara menurunkan Sasaran Strategis ke Divisi / Department/ Bagian Organisasi Anda?

blue-waterfallKetika menjadi pembicara dalam seminar BSC dan Quality Management System, ada pertanyaan bagus mengenai cara dan metode menurunkan sasaran strategis ke bawah, terutama jika level dibawahnya adalah ‘orang lama’ atau memang sudah mentok kapasitasnya.

Sebenarnya ada dua cara untuk menurunkan Sasaran Strategis di level organisasi ke level dibawahnya. Dua cara tersebut adalah metode langsung dan metode tidak langsung. Bagaimana melakukannya?

Lanjutkan membaca “Bagaimana cara menurunkan Sasaran Strategis ke Divisi / Department/ Bagian Organisasi Anda?”

Menghindari ‘breakdown’ pada unit kerja atau produksi

matrix-elevatorKetika mengantar jemput professor untuk pengajaran kuliah paska, ada hal menarik terjadi. Tatkala sudah di depan pintu lift, ternyata pintu lift mogok. Ternyata oleh beberapa orang sekitar, lift itu baru saja mogok, karena paginya masih berfungsi. Disinilah masalahnya, karena professor yang penulis antar baru saja sembuh dari stroke jadi sangat sulit menaiki tangga ke ruang kuliah di lantai 4.

Akhirnya dengan bantuan beberapa teman, professor bisa dituntun naik ke atas melalui anak tangga. Tentunya secara perlahan-lahan. Dengan mogoknya lift tersebut, telah menimbulkan kesulitan bagi orang tertentu yang memiliki keterbatasan fisik (kursi roda, penderita stroke dll) bila harus menaiki tangga ruangan lantai atas.

Lanjutkan membaca “Menghindari ‘breakdown’ pada unit kerja atau produksi”

Event Seminar : Implementasi BSC secara efektif dalam Quality Management System, Rabu 11 Februari 2015

Brosur BSC 3 2Dewasa ini banyak perusahaan yang telah menggunakan metode pengukuran kinerja perusahaan untuk meningkatkan performance-nya. Salah satu metode yang terkenal adalah metode Balanced ScorecardBalanced Scorecard atau BSC adalah salah satu metode pengukuran kinerja yang menitikberatkan pada kelengkapan. Pengukuran kinerja selain pada Aspek Keuangan, Aspek Kepuasan Konsumen, Aspek Proses Bisnis Internal dan Aspek Pembelajaran dan Pertumbuhan. Metode BSC ini adalah yang populer digunakan oleh perusahaan di Indonesia.

Lanjutkan membaca “Event Seminar : Implementasi BSC secara efektif dalam Quality Management System, Rabu 11 Februari 2015”

Yang dibutuhkan saat melakukan Rapid Process Improvement

Rapid Health CareApa saja yang dibutuhkan jika mau melakukan Rapid Process Improvement (RPI)? Sebelumnya telah dijelaskan bahwa aplikasi melakukan RPI hanya cocok untuk aktifitas proses skala kecil, harian dan tidak dalam lingkup besar. Tentunya jika dilakukan tepat, akan memberikan dampak cukup signifikan peningkatan proses harian.

Dengan demikian RPI sangat disarankan untuk digunakan dalam mengurangi waktu prosess, lead time atau waste/kongesti yang terjadi dalam proses kerja. Namun untuk menjalankannya secara tepat, tetap dibutuhkan informasi memadai saat melakukan pemetaan maupun analisis.

Lanjutkan membaca “Yang dibutuhkan saat melakukan Rapid Process Improvement”

Mengapa proses penilaian evaluasi kinerja jarang meningkatkan kinerja?

Bad ReviewProses ritual penilaian kinerja, seolah-olah menjadi persyaratan bagi organisasi dalam menilai karyawan. Minimal biasanya setahun sekali dilakukan. Sayangnya proses tersebut selain sering mengalami kegagalan dalam proses evaluasi seperti dalam tulisan ini,  juga acapkali tidak memberikan harapan perbaikan kinerja karyawan. Mengapa bisa demikian?

Tony Schwartz, CEO dari Energy Project dan penulis Be Excellent at Anything, menyebutkan bahwa memang ada masalah dalam pemberian penilaian evaluasi kinerja, terutama jika sang penilai tidak paham. Ketika seseorang memberikan frase “ Apakah anda tidak berkeberatan jika saya berikan feedback?”, maka sebenarnya yang terjadi adalah “Apakah anda tidak keberatan jika saya berikan input negative?”, dimana lebih mengarah kepada kritik negatif kepada individu.

Lanjutkan membaca “Mengapa proses penilaian evaluasi kinerja jarang meningkatkan kinerja?”