Ini adalah kisah nyata penulis. Pernah, dalam beberapa hari penulis mengalami kesulitan dalam parkir kendaraan, terutama parkir mundur. Terlebih bila parkir harus dilakukan pada sisi kanan, sehingga seringkali walau mendapat parkir kosong namun bila letak di sebelah kanan, maka hampir pasti dilewatkan, kecuali jika kosong sama sekali tanpa mobil di samping kiri atau kanan. Apa pasalnya? Ya karena kaca spion kanan pecah karena benturan dengan kendaraan lain. Entah karena kacanya yang kurang baik kualitasnya, atau karena hal lain, padahal rumah spionnya masih utuh dan baik. Jika melihat pecahan kaca spion yang ada, memang kaca spion sangat tipis sekali, tebalnya sekitar 2 mm. Mungkin mobil sekarang memang dibuat setipis mungkin, baik body maupun komponennya seperti kaca spion, sehingga bisa menghemat bahan bakar .
Namun meskipun tanpa kaca spion kanan, penulis masih bisa mengemudikan kendaraan dengan baik, tarena pada dasarnya berkendara adalah maju ke depan. Ketiadaan spion kanan, menjadi kendala jika mau belok ke kanan atau parkir mundur sisi kanan, karena keharusan melihat kendaraan di belakang mobil apakah ada yang melaju. Terpaksa sering kali menengok ke belakang secara cepat, untuk selanjutnya kembali melihat ke depan karena jauh lebih penting melihat ke depan.
Baca lebih lanjut →