Dalam perjalanan mengelola SDM, tentu anda sering menghadapi permasalahan yang harus dicarikan solusinya. Atau bisa juga menghadapi keadaan dimana diperlukan dalam peningkatan proses (process improvement) SDM, agar kinerjanya semakin baik, produktif, efektif serta efisien. Misalnya pengurangan biaya SDM, peningkatan mutu kerja proses dll. Jika menghadapi keadaan atau permasalahan demikian, ada tool baik yang dapat digunakan, yakni menggunakan diagram Pareto.
Apa itu diagram Pareto? Diagram Pareto adalah serangkaian seri diagram batang yang menggambarkan frekuensi atau pengaruh dari proses/keadaan/masalah. Diagram diatur mulai dari yang paling tinggi sampai paling rendah dari kiri ke kanan. Diagram batang bagian kiri relatif lebih penting daripada sebelah kanannya. Nama diagram Pareto diambil dari prinsip Pareto, yang mengatakan bahwa 80% gangguan berasal dari 20% masalah yang ada.
Diagram Pareto sudah lama digunakan dalam quality management tools, sebagai alat untuk menginvestigasi data-data masalah yang ada kemudian dipecahkan ke dalam kategori tertentu, sehingga dapat diketahui frekuensinya untuk setiap kejadian/proses. Dengan pareto, anda dapat mengantarkan sejumlah data ke dalam bentuk yang lebih baik dan terbaca lebih mudah, sehingga dapat diambil kesimpulan dan prioritas penyelesaian tugas.
Kita ambil contoh, seorang Sekretaris Eksekutif bernama Cynthia. Hampir tiap bulan, dia merasa gajinya tidak pernah cukup memenuhi kebutuhan dirinya, padahal tiap bulan dia mendapat gaji Take Home Pay sebesar 10 juta. Dia merasa gajinya cukup besar dan lagipula masih lajang, tapi tiap bulan selalu saja kurang dan belum akhir bulan sudah mengutang, sehingga terpaksa menggunakan kartu kredit. Karena tagihan semakin besar, maka Cynthia memberanikan diri untuk konsultasi kepada Manager HR mengenai hal ini (karena HR Manager tahu besaran gajinya, jadi dia tidak segan konsultasi..:D).
Atas anjuran HR Manager, Cynthia dimintakan membuat data pengeluaran rata-rata tiap bulan. Akhirnya keluarnya tabel data seperti berikut :
Kegiatan | Biaya |
Belanja | 6.000.000 |
Makan | 2.000.000 |
Sewa Kos | 1.000.000 |
Transport | 600.000 |
Telepon | 300.000 |
Lain-lain | 100.000 |
Dari Diagram diatas, terlihat bahwa Cynthia sudah mengeluarkan 80% penghasilannya hanya untuk belanja dan makan-makan !. Karena itu, dari sini terlihat bahwa mulai bulan depan, Cynthia harus bisa mengendalikan aktifitasnya terutama untuk aktifitas belanja.
ok
diagaram ini dapat diterapkan untuk hal apa saja?
Betul,
Untuk segala analisa yang memerlukan pemecahan/solusi (problem solving). Tentunya diagram pareto cocok untuk kondisi dimana data kuantitatif tersedia.
saya masih belum jelas maksud dari 80% masalah yang terjadi disebabkan karena 20% masalah yang ada. bisa tolong dijelaskan?
Terkadang banyak permasalahan itu cm sedikit penyebabnya, seperti contoh diatas gaji dia besar tp selalu kurang ternyata dari banyaknya uang yg ia gunakan setiap bulan penyebab paling besar hanya pada 2 item (belanja &makan)
itu dapet data cumulative seperti 80%,96%,99% dapet drimana ya?
variable meningkat ( x1+x2) di bagi total pendapatan kayaknya……
hehehehehe
Coba PEST analisis donk
gambar diagram paretonya pake aplikasi apa
gambar diagram pareto seperti diatas pake aplikasi apa
thx
Untuk membuat diagram pareto, pakai aplikasi spreadsheet Excel bisa
owh, jadi cara membaca grafik pareto itu, angka 80% di sebelah kanan ditarik ke arah kiri, sehingga ketemulah 20% akar permasalahannya ya?
Maksudnya begini..20% aktifitas, menyebabkan 80% masalah terbesar..
menarik. salam kenal bang. kalau tool Penilaian Kritis, bagaimana alur kerjanya
Yang dimaksud bisa dijelaskan lebih detil?
Kalau maksudnya adalah Critical Appraisal Tools, lebih tepat kepada praktek berbasis bukti, agar bisa mengidentifikasi kekurangan dalam metode riset sehingga pengguna benar-benar mendapatkan informasi hasil riset yang berkualitas.
Ini banyak dilakukan di dunia akademisi, tapi sedikit dilakukan pada dunia bisnis.
Ping-balik: Bagaimana cara menjalankan program cost reduction yang efektif dan efisien | ilmu SDM
Terimakasih.. membaca blog dalam artikel dan komen dari kawan2 pembaca yang lain, membuat saya paham ttg pareto.