Key Performance Indicator dan Metric, sebuah pengenalan

Hampir kebanyakan orang beranggapan ada kesamaan antara Key Performance Indicator (KPI) dan Metric. Anggapan itu tidak sepenuhnya salah, karena sebenarnya KPI itu adalah metric, tapi tidak semua metric itu adalah KPI. Nah, terus bagaimana menjelaskannya? Jawaban sebenarnya adalah bagaimana membedakan antara metric yang merupakan KPI dan metric yang hanya merupakan ukuran saja / indicator only.

Dari namanya, Key Performance Indicator sudah menyebutkan, performance indicator atau penunjuk kinerja. Contohnya performance suatu proses diukur atau ditunjuk melalui suatu KPI.  KPI bukan hanya mengukur suatu panjang, suatu waktu proses, suatu umur alat tetapi lebih tepat ukuran dari suatu performance atau kinerja. Lebih lanjut, KPI merupakan ukuran kunci (key) terhadap bisnis atau kesuksesan, bukan hanya ukuran seadanya / sambil lalu dari suatu bisnis proses. Dengan demikian, KPI sangat erat berhubungan dengan obyektif dari proses yang akan diukur.

Sebuah organisasi layaknya memiliki banyak metric, namun hanya sedikit KPI. Contoh metric adalah : profitabilitas, pangsa pasar, penjualan, jumlah karyawan dst. Namun KPI  merupakan suatu performance metric yang secara nyata dan jelas terkait dengan sasaran strategis organisasi yang mampu mendorong organisasi menerjemahkan strateginya ke dalam terminologi yang bisa dikuantifikasi. Rancangan KPI yang baik memberikan informasi yang dalam, jelas dan tajam mengenai kecenderungan suatu kinerja, sementara itu juga didukung oleh ketersediaan metric yang rinci. KPI yang tepat juga membantu apakah organisasi sudah melakukan hal yang benar dan mengetahui apa yang perlu perbaikan (improvement) atau penyesuaian.

Dengan demikian, tampaklah apa perbedaan dari metric dan KPI :

  • KPI adalah metric, tapi tidak semua metric merupakan KPI.
  • Organisasi memiliki banyak metric, tapi hanya sedikit KPI.
  • Metric dapat berupa suatu ukuran tentang suatu (besaran, jumlah, waktu), tetapi KPI adalah ukuran yang mempunya makna berarti dan kunci (matter most & key)
  • Metric dapat diubah atau tidak dapat diubah melalui suatu aksi. Tetapi KPI sebaiknya harus dapat diubah melalui suatu aksi (actionable). Jangan mengukur sesuatu sebagai KPI jika hal itu tak dapat diubah melalui serangkaian aksi spesifik.

Lalu kapan dan bilamana sebuah metric bisa menjadi KPI?  maka KPI adalah metric yang :

  • Outcome-oriented — bukan hanya sekedar output (keluaran dari proses), karena outcome memiliki pengaruh (impact).
  • Target-based — memiliki paling tidak satu nilai sasaran yang sensitif terhadap waktu.
  • Rated / Graded — memiliki nilai ambang (threshold) yang membedakan antara nilai aktual dan target.

Dengan tiga kriteria diatas, dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah sebuah metric memenuhi status sebagai KPI yang membantu untuk tetap fokus pada ukuran tersebut sebagai salah satu kunci menuju kesuksesan organisasi. Deskripsi mengenai kriteria tersebut akan dijelaskan pada tulisan selanjutnya.

79 pemikiran pada “Key Performance Indicator dan Metric, sebuah pengenalan

  1. Satriyo

    KPi memang bisa diandalkan untuk mengukur kinerja individu agar lebih objektif. Selain KPI kalau tidak salah ada juga yang namanya Core Competencies, boleh minta penjelasannya, terima kasih

  2. ilmusdm

    Mas Satriyo,
    Pengertian core competencies, biasanya sering dikaitkan dengan basic competencies, kompetensi dasar atau kompetensi inti.

    Core competencies merupakan serangkaian pengetahuan, ketrampilan, sikap maupun perilaku yang wajib dimiliki oleh setiap individu yang ada di dalam organisasi tersebut. Umumnya, sangat berkaitan erat dengan budaya kerja dan nilai-nilai yang dianut organisasi.

    Sebagai contoh, perusahaan pelayanan jasa finansial, umumnya memiliki nilai kepercayaan (trust) dan integritas (integrity) sebagai budaya kerja. Sehingga dalam kompetensi pegawainya, nilai integritas (integrity), dapat dipercaya (trusthworthy) , akan menjadi kompetensi inti yang wajib dimiliki seluruh individu dalam perusahaan tersebut, mulai dari pegawai terendah sampai yang tertinggi (direktur utama).

  3. tshahindra

    Sdr Hafizha bisa lihat tulisan saya berikutnya. Disitu ada step dan syarat pembuatan KPI. Yang penting, tidak usah banyak-banyak, misalnya dari sekian indikator yang ada, pilih saja 3 (tiga) yang utama.

    Semoga membantu,

    salam hangat,
    tshahindra

  4. adhiyanri

    Saat ini sy sedang menyusun project mengenai KPI

    Bisa bantuannya mengenai rekomendasi dimana saya bisa memperoleh bahan-bahannya

    Terima kasih

  5. henky

    saya tertarik dengan nilai integritas dalam suatu KPI.

    mohon bantuannya kira-kira indikator apa saja yang terkait dengan nilai integritas tersebut.

    terima kasih atas jawabannya

  6. saya sangat tertarik dengan artikel anda tentang KPI, kebetulan saya sedang mempelajari banyak tentang KPI sebagai bahan skripsi saya, bisa dibantu artikel tentang KPI atau informasi-informasi terbaru tentang KPI.terimakasih banyak sebelumnya

    1. tshahindra

      Mbak Alvi,
      Maaf baru bisa jawab, untuk KPI banyak sekali sumber dan buku yang bisa diambil. Bisa lihat dari buku Balanced Scorecardnya Robert Kaplan, Management by Objective nya Peter Drucker dan juga dari internet.
      rgds,
      Indra

  7. Hendro

    Mohon bantuannya, saya sangat membutuhkan referensi-referensi tentang KPI sebagai bahan penelitian saya.

    Kepada Mas tshahindra, apakah KPI dan Balanced Scorecard bisa diintegrasikan?

    Terima Kasih.

    1. tshahindra

      Tentu saja mas Hendro,
      KPI bisa diintegrasikan dengan BSC, bahkan sangat membantu aplikasi dan implementasi BSC sebagai manajemen model.
      Salah satu syarat BSC adalah tersedianya KPI yang mendukung pencapaian tujuan perusahaan.

      salam hangat,
      Indra

    1. tshahindra

      Dr. agus,
      Penyusunan KPI tentunya berdasarkan Visi/Misi, Strategy, Objective, Target / Ukuran (KPI) yang dijadikan standar success area organisasi/perusahaan.
      Sebagai contoh, sebuah RS swata memiliki visi/misi dan strategi sbb :

      Visi/Misi : Menjadi tempat pelayanan jasa medis yang dikenal masyarakat
      Strategy : Meningkatkan pelayanan medis yang akurat, terpercaya dan handal di mata masyarakat melalui perbaikan kualitas manajemen dan tenaga medis yang kompeten
      Obyektif : – Rumah sakit yang bersih, efisien
      – Rumah sakit yang dikenal (top of mind) di mata masyarakat
      Ukuran : – Tingkat kepuasan pelanggan/pasien rumah sakit (%)
      – Sertifikasi Manajemen RS secara nasional dan internasional
      Target : – Pasien puas dengan pelayanan diatas 90% dalam 5 tahun
      – Sertifikasi nasional 2010, Sertifikasi internasional 2013

      Dengan adanya tujuan/visi/misi serta strategy maupun objective yang jelas, tentunya mudah dibuatkan KPI (target/measurement) sebagai ukuran kesuksesan organisasi tersebut. Nantinya KPI tersebut bisa diturunkan kembali (cascading) menjadi KPI unit/section sampai individunya.

      Salam hangat,
      Tshahindra

  8. Hendro

    Terima kasih atas penjelasan terhadap pertanyaan saya sebelumnya.

    Oh ya mas, apakah KPI & BSC juga bisa diterapkan pada sektor konstruksi?
    Mohon diberikan contohnya hubungan antara supplier dan kontraktor.

    Terima Kasih.

    1. tshahindra

      Mas Hendro,
      KPI & BSC tentu saja bisa diterapkan ke semua organisasi, baik itu komersil atau sosial. Contoh KPI untuk hubungan antar Supplier dan Kontraktor, misalnya :
      – Lead time process, misal dari PO supplier sampai jadi Receiving Goods
      – Supplier Performance Rating, misalnya mengukur kemampuan supplier dalam mengirim barang, ketepatan waktu dll,

      salam hangat,
      Indra

    1. edward

      kalau saya boleh bantu saran, kpi itu tidak bisa dibuat parsial, tapi sebaiknya utuh dalam setiap entitas, yang merupakan penjabaran dari visi, misi, strategi dan sasaran strategis entitas. Kalau kita pakai teori Norton & Kaplan, sasaran strategis tsb dibagi dalam 4 perspektif Balanced Scorecard, baru pada masing-masing perspektif dibuatkan kpi nya. Secara Entitas tentunya. Sesudah itu baru kita bisa buat turunannya (cascade, istilah kerennya) untuk setiap unit, bagian, bahkan individu, termasuk UNIT CALL CENTER PDAM, bukunya berjudul ‘Allignment’. (November’08 lalu sudah terbit buku barunya berjudul ‘Execution Premium’).
      Banyak teori yang mendasari penyusunan kpi ini, selain Norton & Kaplan, umumnya ada yg pakai Six Sigma, ada juga yg pakai Malcolm Balridge. Dengan masing2 kebaikan tentunya.
      Maaf agak panjang, mudah2an membawa manfaat. Kalau mau lebih detail bisa kirim data via e-mail saya. Salam Sukses.

  9. tshahindra

    Nah,
    Ini ada saran yang bagus dari pak Edward. Iya, idealnya adalah seperti itu, karena KPI itu sendiri sebaiknya dilihat secara utuh, tidak sebagian-bagian. Kalau memakai teori BSC Kaplan&Norton, harus dibuat KPI besarnya dulu, kita sebut KPI level I (tingkat korporat), kemudian baru diturunkan ke dalam KPI level II (tingkat divisi), level III (tingkat department) terus sampai level terkecil organisasi. Nantinya setiap KPI tersebut harus ada yang menjadi KPI individu dari masing-masing baik itu level kepala divisi, kepala departemen, kepala unit s/d individu yang ada di masing-masing fungsi organisasi.
    Memang awalnya sulit, tetapi bila sudah diaplikasikan, organisasi akan merasakan manfaat yang besar.

    salam hangat,
    Indra

  10. Fauzi

    mohon dijelaskan untuk meningkatkan kinerja perusahaan, apakah perlu analiasa gabungan yaitu :

    1. KPI dan Balance scorecard
    2. KPI dan SWOT
    3. atau gabungan ketiga tiganya

    1. tshahindra

      Dh pak fauzi,
      baiknya iya, dengan menggunakan KPI yang sudah di BSC kan, akan lebih baik jika hanya menggunakan KPI tanpa BSC. Tambahan analisa strategi SWOT, memperluas analisa strategi manajemen apakah perusahaan sudah berjalan di ‘rel’ yang benar, sehingga bisa dilakukan langkah antisipatif dan proaktif dari manajemen untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

  11. edward

    Bagi-bagi pengalaman ya,
    Saya baru saja melakukan evaluasi kecukupan KPI (korporat dan individu) yang ada di satu Perusahaan yang akan melakukan Listing/IPO, KPI yang ada disusun oleh satu konsultan lain dan Pemilik ‘merasa’ ada yang kurang pas.
    Beberapa hal mendasar yang perlu dijadikan kerangka acuan pengembangan KPI adalah ;
    1. Menyamakan persepsi pada seluruh level manajemen, apa yang dimaksud dg KPI (teori2 yang melandasi dan teori mana yang akan digunakan, tentu kita harus tetap independen). Hal ini bertujuan untuk terciptanya TOR yang ‘win-win’, dimana manajemen tidak ‘beli kucing dalam karung’ dan kelak manajemen bisa mengembangkan sendiri KPI tanpa bantuan konsultan sekalipun.
    Bukannya membeda2kan, Balanced Scorecard ternyata lebih mudah dipahami/dipahami dan diaplikasi (kenapa?! nanti diulas lagi ya!!).
    2. Tanpa bermaksud intervensi, kita wajib melakukan konfirmasi atas Visi, Misi dan Strategi Korporasi yang ada kepada Manajemen, dan memberikan masukan positif atas kelayakan Visi, Misi dan Strategi yang ada.
    SWOT analysis WAJIB dilakukan sebelum menetapkan Strategi, agar manajemen tau apa yang harus dikerjakan dan kelak tidak ‘kedodoran’.
    3. ‘Benchmarking’ diperlukan untuk memberikan gambaran posisi kita dibanding ‘pesaing’, dan strategi tambahan untuk bisa lebih unggul. Lomba Balap Formula 1, merupakan contoh konkrit aplikasi strategi setiap Team (Korporasi).
    4. Melibatkan peran serta maksimal dari Manajemen (Top/ Low) perusahaan, karena mereka yang menjadi pelaksana setiap KPI yang diruskan.
    5. Formulasikan media untuk mengukur capaian kinerja, korporasi maupun individu.
    6. Sosialisasikan pada setiap level manajemen, untuk menciptakan komitmen dan derap langkah yang sama disetiap lini manajemen.
    7. Bersama Manajemen, memaparkan KPI kepada Pemilik.
    Simpel ‘kan ?! Selamat mencoba.

  12. christien

    Hallo…
    Pak di post anda 7 januari 2009 ada pernyataan, untuk contoh pembuatan KPI bisa dilihat di artikel penulisan anda selanjutnya.
    Mohon maaf itu ada dimana ya pak..saat ini saya perlu referensi untuk pemahaman KPI.

    Terima kasih

    1. tshahindra

      Contoh pembuatan KPI bisa dilihat tulisan yang lebih baru di kategori performance management. Coba klik link ini, sebagai salah satu teladan pembuatan KPI yang outcome oriented

      salam hangat,

      tshahindra

  13. salam hangat,

    bapak hindra yang saya hormati.
    saya sangat tertarik dengan KPI. saya baru di HRD. namun perusahaan tempat saya bekerja merekom saya untuk membuat KPI dan menerapkannya.
    mohon bantuan dari bapak apa-apa saja yang harus saya siapkan dan bagaimana cara menyusubnya. perlu diketahui. perusahaan tempat saya bergerak di Migas. untuk di lapangan terdiri dari Project manager, engineer, supervisor, dan civil crew dan bekerja berdasarkan work order. rata-rata crew diatas certified kecuali civil crew

    atas jawaban bapak saya ucapkan terimakasih.

    salam
    taufik

    1. tshahindra

      Dh pak taufik,

      Untuk membuat KPI, perlu mengetahui sasaran kerja dari masing-masing fungsi/unit organisasi. Kemudian menetapkan ukuran target yang menjadi keberhasilan atau kesuksesan fungsi/unit organisasi tersebut. Akan lebih baik jika dikaitkan dengan rencana/strategi perusahaan yang kemudian dapat diturunkan ke masing-masing fungsi organisasi sampai level terendah.
      Di tahap awal, bapak perlu berdiskusi dengan user terkait, mulai dari pimpinan/manajemen, pimpinan masing-masing fungsi/unit organisasi untuk mendefinisikan apa kriteria keberhasilan fungsi organisasi tersebut dan ukuran/target apa yang mesti ditetapkan sebagai indikator bahwa fungsi/unit organisasi tersebut sukses atau berhasil. Setelah disusun, kemudian dijadikan sebagai satuan indikator kinerja fungsi organisasi dan diturunkan ke masing-masing individu sebagai indikator kinerja masing-masing individu tersebut.
      Saya sarankan, jumlah KPI jangan terlalu banyak, cukup 5 saja, tetapi asalkan benar-benar merupakan KPI, bukan hanya sekedar metrik. Yang jelas, ukuran standar kinerja yang berfungsi sebagai KPI memiliki informasi yang cukup tajam dan jelas, dapat memberikan pengaruh terhadap kinerja/profitabilitas/pertumbuhan organisasi, serta dapat dipengaruhi oleh langkah aksi atau aktifitas yang spesifik.

      salam hangat,
      tshahindra

  14. Reiner

    mau tanya mas, kalo di perusahaan manufacturing dgn jumlah karyawan 500-700 orang kira-2 kunci-kunci indikatornya dalam pembuatan KPI apa aja ya? tks, GBU

  15. salam hormat,

    saya sedang mempelajari tentang kpi yang berhubungan dengan sdm yang ada di management logistic

    mohon di informasikan indicator yang jadi point dalam melakukan penilaian di management logistic berdasarkan level atau berdasarkan jabatan

    bagai mana penyusunan pembuatan kpi yang benar ? mohon di beri penjelan .

    agar dalam pembuatan penilaian kinerja karyawan hasilnya bisa objektive , apa sih yang bisa lakukan

    demikian terimakasih

  16. Megi

    Salam,
    saya masih bingung antara KPI dengan BSC. Apa perbedaan dari keduanya? apakah kita bisa memilah antara KPI dan BSC. dari yg saya baca2 sepertinya KPI selalu dikaitkan dengan BSC. apakah bisa melihat KPI dan BSC sendiri2? mohon bantuan literaturnya. Terima kasih.

  17. eko imam santosa

    salam hangat pak indra, tulisan yang bagus pak, saya sangat tertarik dengan dunia SDM dan tulisan2 tentangnya..
    mau tanya pak,
    kalo misalnya KPI dalam perusahaan sudah dibuat namun belum disahkan, kira2 apa yang musti saya lakukan lagi terhadap hal itu?
    kebetulan saya adalah mahasiswa yang PKP dan ingin mengaplikasikan ilmu di petrokimia.
    bisa minta sarannya apa yang musti saya lakukan dan mungkin bisa diberikan step2 dan bahan2 yang harus saya siapkan.

  18. bl

    Salam,
    Saya dapat tugas untuk menyusun kpi bagian konstruksi sipil pada sebuah industri
    mohon dibantu saran dan referensinya
    Terima kasih sebelumnya

  19. cahyono

    salam,
    saya adalah salah satu pengurus disebuah yayasan pendidikan, yg maksud dan tujuan dr yayasan tentu saja sosial (anggaran dasar). yayasan tersebut sudah memiliki 5 lembaga pendidikan yaitu 1 tk, 2 smp, 2 smk, dan 1 akademi.
    saya mengharapkan masukan dari yth. Bpk. Tshahindra dalam menyusun KPInya (baik untuk lembaga pendidikan maupun keorganisasian pengurus yayasan). terima kasih.

    1. tshahindra

      Sudah pak cahyono,
      maaf baru bisa jawab sekarang, karena kesibukan luar biasa di kantor yang bahkan tidak sempat update blog ini,

      salam,
      tshahindra

  20. jojo

    salam kenal, saya sangat senang membaca dan mempelajari KPA/KPI tetapi saya juga akui tidak mudah untuk membuat dan menyusun hal itu, pak Tshahindra mohon bantuannya untuk sharing artikel bapak tentang KPI saya dapat akses dimana pak? terima kasih

  21. Evi Siti Napilah

    Pak, bagaimana caranya untuk merumuskan variabel job desc di perusahaan pelayaran bagian marketing dan operation ??
    pakai metode apa ?

    mohon bantuannya, saya sangat perlu untuk laporan Tugas Akhir..
    jawabannya dapat kirim ke email saya
    evisitinapilah@rocketmail.com

    terima kasih sebelumnya Pak..

  22. Bayu

    Menurut saya KPI sangat bagus untuk dijadikan goals dari masing2 individu dalam sebuah entitas, tetapi itu tidak akan efektif apabila entitas tersebut tidak mensosialisasikan dengan baik serta tidak menerapkan rewards dan phunisment dan di Indonesia masih banyak entitas yang berbadan hukum (PT) tetapi pada kenyataan adalah milik perseorangan sehingga prinsip like and dislike masih sangat kental sekali, jadi kalo boleh saya simpulkan, KPI tidak akan berhasil tanpa komitment yang kuat dari seluruh shareholder.

    1. tshahindra

      Setuju,
      Tentu saja KPI yang baik harus disosialisasikan, jangan hanya jadi ‘diatas kertas’. Good in plan, but worst in implementation. Ini yang biasa terjadi.
      Seharusnya shareholder memiliki komitmen kuat terhadap KPI, yang pasti jika KPI tidak tercapai, maka yang paling menderita tentu adalah shareholder/pemilik perusahaan.

      salam,
      tshahindra

  23. pak,,saya mahasiswa yang sedang menyusun proses skripsi,,saya yang berjudul ” strategi komunikasi dan pengendalian dalam efektivitas balanced Scorecard” dalam salah satu perumusan masalah saya adalah bagaimana cara menentukan key performance indikato dalam BSC..
    apakah data yang saya perlukan?
    1. SWOT
    2.VISI, MISI, dan Stategi
    apakah hanya itu??jujur saya masih belum mengerti tentang key Performance indikator

    1. Tengku Shahindra

      Dh,
      Tidak hanya itu mbak Vya, banyak variabel yang menentukan KPI dalam BSC.
      Kita belum bicara mengenai business process, budaya organisasi dalam organisasi, namun memang KPI itu sebaiknya dikaitkan dengan sasaran strategic organisasi.

      Salam,
      Tengku Shahindra

    2. Tengku Shahindra

      Tidak hanya itu mbak Vya,

      Sebaiknya ada data mengenai bisnis proses, rencana kerja/aktifitas perusahaan/organisasi, budaya organisasi maupun SOP atau prosedur, untuk mengetahui secara menyeluruh mengenai keadaan perusahaan/organisasi tersebut.

      Bila sudah membaca mengenai konten dalam blog terkait performance management, maupun KPI maka mbak Biya akan dapat gambaran mengenai KPI secara lebih utuh.

      Salam,
      Tengku Shahindra

  24. Andre

    Dear Pak Tengku,

    Saya sedang menyusun KPI untuk divisi sales saya, dan jujur aja saya baru pertama kali membaca mengenai KPI ini dan agak bingung, bisa tolong di jelaskan apa saja yg diperlukan untuk membuat KPI di bidang Sales?

    Best Regards.
    Andre

  25. Tengku Shahindra

    Untuk sales sebenarnya lebih mudah pak Andre, biasanya ukuran yang lagging indicator adalah : Actual Sales/Target Sales (per area, product dll), sedangkan yang leading indicator biasanya adalah : repeat order per customer.

    Salam,
    Tengku Shahindra

  26. netty

    Dear Pak Tengku,

    Saya sedang menyusun KPI untuk divisi admin (cost controll), dan sejujurnya aja saya baru pertama kali menyusun KPI ini dan agak bingung memulainya dari mana, bisa tolong di jelaskan apa saja yg diperlukan untuk membuat KPI di bidang administrasi?

    Best Regards.
    Netty

    1. Tengku Shahindra

      Sebenarnya untuk KPI divisi Admin, sederhana saja. Buat saja sasaran yang perlu dicapai oleh admin itu agar bisa mencapai sasaran yang lebih tinggi.
      Kaitkan dengan sasaran strategis organisasi. Biasanya KPI di bidang administrasi sangat dipengaruhi terhadap lead time proses pemenuhan, seperti : Kecepatan selesainya proses administrasi, waktu pemenuhan, kualitas pemenuhan.

      salam,
      Tengku Shahindra

  27. selamat sore ,pak tengku
    mohon bantuannya pak apa saja tugas pokok kepala cabang dan batasan – batasan wewenang kepala cabang ( financial dan asset ) , karena kami akan membuka cabang baru , serta minta tolong pak di bantu bagaimana penyususnan KPI beserta langkah2nya , terima kasih pak.

    Raditya

    1. Tengku Shahindra

      Penerapan KPI di RS sama seperti KPI untuk organisasi lainnya.
      Tentukan strategic theme untuk RS tersebut, kemudian turunkan (cascading) ke fungsi-fungsi/bagian RS, seperti Rawat Jalan, Rawat Inap, Lab Medis, Poliklinik, selanjutnya bisa diturunkan sampai dengan individu atau orang yang memangku jabatan di unit tersebut.

      Jika ingin tahu lebih lanjut, bisa mengikuti pelatihan tentang KPI pada link ini.

      salam,
      tengku shahindra

  28. fino

    assalamu’alaikum pak tengku, salam kenal,

    saya fino mahasiswa yg sedang menyususn skripsi tentang BSC,,di perusahaan yang saya teliti ini, mereka tidak menerapkan BSC dan tdk mengenal strategy map. tapi mereka mengambil filosofi dr BSC yaitu sudah menggunakan KPI sbg tolok ukur kinerjanya.
    bagaimanakah menurut bapak mengenai perusahaan yg sudah menggunakan KPI tapi tidak menyusunnya ke dalam kerangka BSC dan strategy map? kalau saya amati dr laporan keuangannya, kinerja keuangannya naik turun pak.
    apakah yg terjadi ini pak?
    trimakasih pak

    1. Tengku Shahindra

      Wa’alaikum salam wr.wb,
      Maaf baru bisa jawab karena kesibukan yg luar biasa di pekerjaan maupun kuliah.
      Pada dasarnya tidak masalah sudah menggunakan KPI hanya saja kalau tidak menggunakan konsep BSC, maka KPI itu tidak diseimbangkan antara KPI finansial dan non-finansial, antara KPI yang sifatnya tangible maupun intangible, padahal BSC menyarankan agar tidak hanya melulu melihat KPI yang aspek keuntungan atau sisi pelanggan belaka, tetapi juga sustainability, yaitu aspek KPI bersifat pemberdayaan (learning and growth) dan juga proses internalnya.

      salam,
      T. Shahindra

  29. Salam.
    Mhn maaf mau tanya.
    1. Bagaimana relevansinya antara swot analisis, kpi dan balance score card?
    2. Mngkinkah kpi disusun melalui metode pert (programme evaluasi and review technique?

    1. Tengku Shahindra

      Berikut adalah relevansinya :
      1. SWOT digunakan untuk merumuskan strategi manajemen organisasi, sebagai referensi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perusahaan. Dari hasil tersebut, terbentuk strategi organisasi baik jangka panjang,menengah atau pendek. Strategi tersebut perlu diturunkan dalam bentuk rencana kerja (action plan) dimana proses dan eksekusinya harus terukur dalam bentuk KPI. Agar KPI berjalan secara baik, tidak hanya bersifat keuntungan finansial yang dikejar tetapi aspek seperti non-finansial seperti proses ekselen, learning and growth juga baik, maka KPI tersebut perlu di balancedkan, dengan metode BSC.
      2. CPM/PERT biasanya digunakan untuk review alur proses yang paling efisien dalam suatu rantai produksi/proses kerja. Biasanya untuk mendapatkan jalur yang paling efisien. Jadi PERT digunakan untuk metode improvement, sedangkan KPI adalah sasaran indikator yang harus dicapai.

  30. sahrul

    Kebetulan saya ada tugas dari kantor pak, minta bantuannya pak untuk membuat KPI
    saya bekerja di sebuah restoran dgn level Supervisor
    Adapun Indikator keberhasilan di job dec saya adalah:
    1. Suasana Kerja komunikatif dan antusias
    2. Staf Produktifity meningkat
    3. Keadaan outlet rapih, bersih, dan indah
    4. Tingkat turnover Karyawan rendah
    5. Peningkatan Jumlah Pengunjung dari waktu ke waktu
    6. Peningkatan jumlah revenue
    7. Menurunnya Jumlah Keluhan dari pelanggan
    Pertanyaan saya bagaimana membuat KPI saya dan ke bawahan saya pak??? trus KPI Description bagaimana???
    Mohon balasannya pak di Email saya sahrulsao@gmail.com

  31. Tengku Shahindra

    Salam mas Sahrul,

    Untuk mendefinisikan KPI atau lebih tepatnya sebenarnya bukan KPI, karena apa yang dipaparkan oleh mas Sahrul adalah Job Performance Indicator, atau indikator kinerja jabatan. KPI bersifat strategis, hanya untuk level perusahaan, sedangkan indikator kinerja jabatan merupakan indikator kinerja mengenai jabatan/posisi yang harus dicapai, tentunya agar bisa mendukung KPI perusahaan.
    Contoh, dinomor 1 : Suasana Kerja Komunikatif dan Antusias. Ini adalah ukuran kualitatif, maka harus dikuantifikasi, misal melalui survey dari skala 1-5, mulai dari Sangat tidak antusias sampai dengan antusias. Untuk no 2, produktifitas meningkat, misal bisa diukur berdasarkan : Jumlah Penjualan/ staff, Jumlah customer pengunjung/ staff dst.
    Selanjutnya, tinggal dibagi sesuai dengan posisi dibawah mas Sahrul, misal staff pelayanan, staff kasir, staff dst, dari jumlah 7 indikator tsb. Perlu diperhatikan, tidak semuanya harus dibagi, ada juga yang menjadi tanggungjawab dari mas Sahrul

    Salam hangat,
    tengku shahindra

  32. Ping-balik: Training Quality Indonesia-Konsultan ISO 9001-Konsultan Advance quality-Pelatihan Mutu | Kami lembaga Training Quality dan Konsultasi ISO untuk implementasi sertifikasi mutu dan kualitas produk maupun jasa

  33. Malam Pak maaf mengganggu, saya mahasisiwi semester akhir sedang menyusun skripsi yg berjudul “Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Semangat Kerja Pegawai” apakah data yg saya butuhkan hanya data SOP, SK Kenaikan Jabatan dan data pegawai yg dipromosikan? Saya kesulitan menyusun data KPI nya karena saya tdk mendapatkan data KPi dari perusahaan yang bersangkutan. Apakah Bapak bisa membnatu saya untuk menyusun data KPI? Terima kasih atas waktu dan jawabannya.

  34. Tengku Shahindra

    Data KPI di perusahaan hanya bisa disusun, jika kita memiliki sasaran/target perusahaan termasuk pengukurannya..
    Untuk pengukuran biasanya harus melibatkan ke pihak terkait perusahaan. Saya hanya bisa membantu dalam memfasilitasi, karena sama sekali tidak tahu perusahaan apa yang sedang mas Rizki Prapdita teliti.

    Salam,
    T. Shahindra

  35. Ping-balik: Industri 4.0 : Kolaborasi dan Konvergensi antara Infrastruktur Manufaktur dengan IT | ilmu SDM

  36. Ping-balik: Key Performance Indicator dan Metric | Katanya sih blog

  37. Yenita

    Selamat sore, pak. Saya baru didunia HRD, saat ini saya diminta oleh direktur untuk membuat KPI dari masing-masing jabatan karyawan. Perusahaan kami adalah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan dan distributor ATK. Jika berkenan, apakah bapak memiliki contoh KPI untuk posisi pramuniaga, kasir, sales, supir, dan admin? Saya membutuhkannya sebagai contoh untuk saya membuat KPI. Terimakasih banyak sebelumnya dan selamat sore.

  38. Marni

    Sore pak Sahindra,

    Apakah KPI dan metric itu sama? coba bantu jelaskan dan Mengapa KPI dan metric menjadi tolak ukur dalam SDM?

    Thans

    1. Tengku Shahindra

      Berbeda ,
      KPI sudah pasti metrik, tapi metrik itu belum tentu KPI.
      Merupakan suatu performance metric yang secara nyata dan jelas terkait dengan sasaran strategis organisasi, sehingga mampu mendorong organisasi menerjemahkan strategi eksekusinya ke dalam terminologi yang bisa dikuantifikasi.

Tinggalkan Balasan ke Tengku Shahindra Batalkan balasan